Terbaru

Minggu, 30 Mei 2021

Mengenal Robotic Process Automation : RPA

 

Robotic Process Automation - Photo by Testalize.me on Unsplash

Apa Itu RPA ?

Robotic Process Automation (RPA) adalah sebuah bentuk teknologi otomatisasi proses bisnis yang bekerja mengotomasikan interaksi dengan desktop GUI pengguna akhir. 

Robotic Process Automation (RPA) merupakan sebuah software robot. Software robot yang digunakan untuk melakukan task komputer yang terstruktur, rutin, berulang dan akan menjadi lebih optimal pemanfaatannya jika dilakukan dalam volume yang besar. RPA adalah sebuah teknologi baru yang potensinya masih belum direalisasi secara seutuhnya.

Dengan robot atau dikenal juga dengan istilah bot, akan meniru aktivitas manusia di dalam komputer dan mengerjakannya seperti apa yang dilakukan oleh manusia dengan waktu yang jauh lebih cepat dan akurasi 100%. Robot juga dapat bekerja 24 jam sehari dan 7 hari dalam satu minggu tanpa lelah dan berkurang kemampuannya.

Robot tersebut memungkinkan untuk mereplikasi bagaimana orang melakukan tugas yang berulang dalam suatu aplikasi (misalkan: memasukkan data, melakukan tugas yang berhubungan dengan transaksi).


Para praktisi membagi teknologi RPA dalam 3 kategori besar, yaitu: 

  • Probots bertugas untuk: memproses data dengan mengikuti rule sederhana dan berulang. 
  • Knowbots bertugas untuk: menjelajah internet untuk mengumpulkan dan menyimpan informasi spesifik tentang pengguna. 
  • Chatbots merupakan agen virtual yang dapat merespons permintaan pelanggan secara real time.

RPA merupakan evolusi dari 3 teknologi utama, yaitu: 

  • Screen scraping adalah proses mengoleksi data screen display dari aplikasi legacy sehingga data dapat ditampilkan oleh user interface yang lebih modern. 
  • Workflow merupakan suatu proses dalam RPA yang menghilangkan proses data entry secara manual untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan akurasi. 
  • Artificial intelligence merupakan system kecerdasan buatan yang dapat menjalankan tugas – tugas yang mambutuhkan intervensi dan kecerdasan manusia.

Penerapan Robotic Process Automation

  1. Jasa Keuangan
    Menggunakan RPA untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam rangka kompetisi dengan fintech. Contoh tugas yang dilakukan, pada pembayaran mata uang asing, otomatisasi pembukaan atau penutupan rekening, mengelola audit request, dan memroses klaim asuransi.

  2. Pemerintah
    Mengotomatisasi fungsi-fungsi back office/fungsi yang langsung melayani masyarakat.

  3. Layanan Kesehatan
    Mengotomatisasi proses back office dan revenue cycle management. Misalnya, menangani catatan medis pasien, klaim, dukungan pelanggan, account management, billing, pelaporan, dan analytics

  4. Transportasi dan logistik
    Mengotomatisasi pemrosesan dokumen shipping dan proses berbasis dokumen lainnya.

  5. Energi
    Mengotomatisasi tugas-tugas, mulai dari akunting sampai dengan pemeliharaan dalam rangka menjaga cost.

  6. Telekomunikasi
    Mengotomatisasi tugas-tugas repetitif terkait penyiapan dokumen.

  7. Pelayanan pelanggan
    Mengotomatisasi tugas-tugas di contact center, seperti verifikasi e-signature, mengupload dokumen yang sudah di-scan, dan verifikasi informasi untuk persetujuan atau penolakan otomatis.

  8. Sumber Daya Manusia
    Mengotomatisasi tugas-tugas divisi SD, seperti onboarding dan offboarding, pembaruan informasi karyawan, dan timesheet submission processes.

  9. Supply Chain Management
    Mengotomatisasi proses procurement, pemrosesan order dan pembayaran, memantau tingkat inventory, dan tracking shipments.


RPA dalam Kehidupan Sehari - hari

Jika pekerjaan dilakukan oleh sebuah software, lalu apakah manusia akan kehilangan pekerjaan? Jawabannya tidak. 

Dengan kehadiran RPA justru manusia akan lebih memiliki kesempatan untuk lebih produktif dalam melakukan pekerjaan yang menarik dan kreatif, serta manusia juga akan lebih efisien. 

Manusia pun tidak akan bosan dengan melakukan pekerjaan yang repetitif, nantinya mereka akan lebih tangkas dalam menciptakan inovasi baru untuk meningkatkan peluang bisnis bagi perusahaan.


Robotic Process Automation (RPA) merupakan software “robot” untuk meniru dan mengintegrasikan tindakan manusia yang berinteraksi dalam system digital untuk menjalankan proses bisnis dengan kecepatan dan tingkat akurasi yang dapat mencapai seratus persen. Dan untuk kamu yang ingin lebih dalam pemrograman dan dabat membuat RPA nanti nya bisa lajut kuliah dibidang IT. Admin punya rekomendasi kampus, yuk buruan cek disni : https://nurulfikri.ac.id/

Read more ...

Sabtu, 29 Mei 2021

Internet of Things : Apa itu IoT ?

 


Apa Itu IoT ?

Internet of things adalah suatu konsep atau program dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak perkembangan.

IoT ini mulai berkembang pesat sejak ketersediaan teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan tentu saja, 

internet. Internet of Things juga seringkali diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Tetapi, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya seperti teknologi nirkabel dan kode QR.

Internet of things bisa dimanfaatkan di: 

  • Gadget, misalnya smartwatch 
  • Kesehatan, untuk mengumpulkan informasi lengkap pasien 
  • Kota pintar, misalnya untuk manajemen sampah 
  • Pertanian, misalnya rumah kaca pintar 
  • Industri, misalnya manajemen gudang


Unsur-unsur Pembentuk IoT

  1. Artificial Intelligence/AI
    Artificial Intelligence (AI) atau dalam bahasa Indonesia berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan.

  2. Konektivitas
    Konektivitas atau biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.

  3. Sensor
    Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.

  4. Active Engagement
    Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.

  5. Perangkat Berukuran Kecil
    Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien

Cara Kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin dalam melakukan fungsi atau kerja. 

Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat bekerja.

Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.


Penerapan IoT

  1. Bidang Kesehatan
    IoT dalam dunia kesehatan adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh, mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya. Data yang diperoleh akan disimpan dalam penyimpanan data berskala besar.

  2. Bidang Energi
    Dengan adanya IoT contohnya dapat mengurangi beberapa resiko seperti pemborosan energi. Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk mengurangi penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala.

  3. Transportasi
    Mobil dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di pesawat. Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan di beberapa negara maju. 

  4. Lingkungan Umum
    Dimana segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan diawasi dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian kualitas air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya.

Internet of things adalah sebuah konsep dimana objek mampu mengirimkan data menggunakan jaringan untuk melakukan aktivitas kerja tanpa bantuan dari manusia atau interaksi dengan perangkat komputer. Dengan teknologi internet yang maju, IoT diimpelemnatsikan di berbagai bidang dan sangat bermanfaat. Dan untuk kamu yang ingin lebih dalam dalam dunia IoT dalam pemrograman bisa lajut kuliah dibidang IT. Admin punya rekomendasi kampus, yuk buruan cek disni : https://nurulfikri.ac.id/


Read more ...
Website Nazyli Evry